Breaking News
Loading...
Saturday, May 24, 2014

Info Post



Upaya Pembentukan Keluarga
Keluarga muslim sejati merupakan keluarga muslim yang mengemban Islam dalam membangun kehidupan keluarganya.  Ia dibangun berdasarkan ketaqwaan dalam rangka mencari ridho Allah SWT.   Setiap anggota keluarga menjalankan hak dan kewajiban menurut Islam.   Islam juga dijadikan sebagai standar (landasan) dalam berbuat dan menilai sesuatu. Keluarga muslim sejati adalah juga keluarga yang memperjuangkan penerapan Islam dalam masyarakat dan negara.
Menyelamatkan keluarga berarti menyelamatkan peradaban.  Oleh karena itu, membangun keluarga muslim sejati dalam tuntunan syariat Islam kaffah adalah tanggung jawab seluruh umat, tak terkecuali muslimah.  Dengan demikian, kontribusi sekecil apapun hendaknya gigih dilakukan dalam mengupayakan tegaknya panji-panji Allah SWT melalui jalan dakwah Islam. Allah SWT berfirman: “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar. Mereka itulah orang-orang yang beruntung” (QS Ali-Imran: 104).
Berikut ini upaya untuk mewujudkan keluarga muslim sejati.  Pertama, membangun ketakwaan keluarga.  Akidah Islam harus menjadi asas yang selanjutnya menentukan visi dan misi setiap anggota keluarga dalam mengarungi kehidupan berkeluarga.Tiap anggota keluarga harus menjadikan Islam dan syariatnya sebagai solusi terhadap seluruh permasalahan yang terjadi dalam kehidupan berkeluarganya.
Kedua, membangun tanggung jawab masyarakat dengan kepedulian dan amar makruf nahi munkar baik di tingkat masyarakat maupun terhadap penguasa.  Pembentukan keluarga muslim sejati tidak lepas dari dukungan dan peran masyarakat. Anak-anak yang dibina keshalihannya di dalam keluarga tercemar oleh lingkungan yang tidak terjaga oleh Islam. 
Ketiga, membangun sistem Islam.  Disadari, memegang teguh prinsip Islam dalam berkeluarga sangat sulit dilakukan pada sistem yang bertentangan dengan Islam.  Oleh karena itu, tantangan terbesar bagi pembentukan keluarga muslim sejati adalah terwujudnya sistem Islam yang diberlakukan penguasa dalam seluruh aspek kehidupan bermasyarakat dan bernegara.  Sistem ini adalah sistem Khilafah Islamiyyah yang memberlakukan Islam dalam semua bidang baik politik, hukum, ekonomi, sosial, pendidikan, keamanan  dan lainnya.
Pemberlakuan sistem yang diturunkan Allah SWT ini (baca: Sistem Islam)  akan meniadakan keberadaan perundang-undangan yang berpotensi menghancurkan keluarga muslim, juga kemiskinan, kebodohan, ancaman keamanan yang menghimpit keluarga dan sebagainya. 
Peran Keluarga dalam Pembentukan Masyarakat Islam
Keluarga merupakan institusi terkecil dalam masyarakat. Didalam keluarga umumnya terdiri dari ayah, ibu dan anak. Keluarga memiliki peran yang penting dalam pembentukan sebuah masyarakat. Pendidikan di keluarga adalah pendidikan awal dan utama bagi seorang manusia. Keluarga adalah pemberi pengaruh pertama pada anak manusia.
Keluarga dalam Islam memiliki dua fungsi yakni fungsi internal dan fungsi ekstenal. Fungsi internal keluarga yakni interaksi antar anggota keluarga (suami, istri dan anak) yang saling sayang menyayangi dengan motivasi ruhiyah/ ibadah. Selain itu mereka berusaha untuk meraih kebahagian dan kesejahteraan dalam keluarga. Sedangkan fungsi eksternal keluarga adalah Setiap anggota keluarga memiliki tanggung jawab terhadap bangunan masyarakat yang kuat dan lurus (Islami), karena keluarga merupakan bagian dari sebuah masyarakat.
Pada hakikatnya pendidikan di keluarga merupakan pendidikan sepanjang hayat. Untuk itu, keluarga secara langsung atau tidak turut mempengaruhi jatidiri sebuah masyarakat. Dari keluargalah lahir generasi manusia yang bermartabat memiliki rasa kasih sayang dan saling tolong – menolong diantara mereka. Dengan begitu akan terciptalah tatanan kehidupan masyarakat yang kuat, yang didukung keluarga- keluarga yang harmonis dan berkasih sayang karena memiliki pemikiran yang benar (ideologis) sebagai pondasinya. Hal penting lainnya yang tidak bisa diabaikan dalam pembentukan keluarga yang kuat dan ideologis adalah peran sistem yang mendukung hal tersebut.  Untuk itu penataan kehidupan yang benar berkaitan dengan semua urusan masyarakat sangat diperlukan.
Konfilk timbul karena adanya kepentingan dari pribadi-pribadi yang pandai menghimpun massa untuk memperjuangkan kepentingan pribadinya, dan celah yang dimasuki adalah celah perbedaan penafsiran dalam keyakinannya.
Saat ini keluarga muslim dalam ancaman liberalisasi. Liberalisasi ini diperjuangkan oleh kaum liberal-feminis yang membawa dampak buruk bagi keluarga dan masyarakat. Fakta menunjukkan, bahwa pengaruh feminisme sekuler dan liberalisme telah membawa kerusakan bagi tatanan fungsi dan peran perempuan dalam keluarga dan masyarakat sekaligus mengakibatkan hancurnya tatanan sosial masyarakat secara keseluruhan. Globalisasi juga telah suskes menancapkan nilai sekulerisme dan materialisme yang sarat dengan budaya hedonis dan permisif  ke tengah keluarga. Meningkatnya angka perceraian, fenomena merebaknya free sex, meningkatnya kasus aborsi, dilema wanita karir, pelecehan seksual, anak-anak bermasalah karena broken home dan lain-lain.
Pada globalisasi terdapat adanya ‘grand strategi’ bagi keluarga di negeri ini agar berjalan sesuai arahan asing. Lahirnya berbagai konvensi internasional tentang perempuan dan kependudukan menunjukkan hal tersebut. Adanya pemaksaan ideologi kepentingan negara-negara pengusung kapitalisme yang bersembunyi di balik globalisasi.  Hal ini perlu diatasi dengan Membentuk Keluarga Muslim Sejati Menuju Peradaban yang Sejahtera dan Bermartabat. Setiap pemeluk agama hendaklah mendalami keyakinannya dan berusaha untuk memandang persamaan sebagai patokan bermasyarakat dan dilakukan dengan santun, bukan dari sisi perbedaannya.
Sumber:
1.      http://fikrulislam.wordpress.com/2011/12/23/membentuk-keluarga-muslim-sejati-menuju-peradaban-yang-sejahtera-dan-bermartabat/
2.      http://irfansp.blogspot.com/2009/07/peran-keluarga-dalam-islam.html

0 comments:

Post a Comment

Vlog @TifaniHayyu