Breaking News
Loading...
Sunday, February 19, 2017

Info Post



Mahalnya pendidikan masih menjadi permasalahan masyarakat Indonesia, bukan hanya terjadi pada sekolah swasta tetapi juga sekolah yang berstatus negeri. Orangtua harus berpikir keras apakah mampu melanjutkan pendidikan anaknya pada jenjang yang lebih tinggi. Di lapangan masih ditemui sekolah-sekolah yang memungut biaya pendidikan, seolah-olah “pendidikan bermutu itu mahal” benar adanya. Hal ini membuat masyarakat miskin tidak memiliki pilihan lain kecuali tidak bersekolah.

Sistem piramida dalam pendidikan di Indonesia telah berdampak pada mahalnya biaya pendidikan saat ini. Sistem piramida tersebut memaksa masyarakat untuk memperebutkan sekolah terbaik karena jumlah sekolah tidak sebanding dengan jumlah siswa. Hal ini berdampak pada meningkatnya biaya pendidikan setiap tahun.

Berdasarkan data, dari 100% siswa Sekolah Dasar, hanya 61% yang melanjutkan ke tingkat Sekolah Menengah Pertama. Bahkan dari jumlah tersebut, hanya 1,4% siswa yang melanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi.

Indonesia mewajibkan wajib belajar selama 9 tahun, namun 9 tahun tidaklah cukup. Sebagai contoh, lulusan SMA saat ini susah mencari pekerjaan yang layak. Sedangkan untuk melanjutkan pendidikan sampai ke jenjang SMA membutuhkan biaya yang tidak sedikit, apalagi yang sampai pada tingkat pendidikan di perguruan tinggi.

Padahal pendidikan adalah suatu bentuk hak asasi yang harus dipenuhi dari institusi pendidikan secara merata, sehingga seluruh lapisan masyarakat dalam suatu negara dapat menikmatinya. Mengingat pentingnya pendidikan untuk semua warga, maka pendidikan merupakan salah satu bidang yang harus mendapat perhatian serius. Pemerintah wajib menyelenggarakan pendidikan secara murah dan bahkan gratis untuk masyarakatnya.

Keadaan ini harus diatasi dengan memberikan jaminan pendidikan bagi setiap anak. Dengan adanya jaminan pendidikan ini, anak tidak akan mengalami putus sekolah karena tingginya biaya pendidikan. Hal ini juga dapat mengatasi masalah tingginya jumlah siswa yang tidak diterima di sekolah negeri karena keterbatasan kapasitas.

Selain itu, konsep Community-Based Education (CBE) dapat diimplementasikan untuk menekan mahalnya biaya pendidikan. Indonesia dapat belajar dari negara Jepang dan Australia yang memiliki pengalaman bagaimana membuat biaya pendidikan tidak mahal bagi masyarakat. Pemerintah harus melibatkan tokoh masyarakat, pebisnis, dan kaum menengah atas lainnya dalam urusan pendidikan. Mereka dapat berkolaborasi memberikan gagasan dan dana untuk mengembangkan pendidikan baik melalui komite sekolah, dewan pendidikan, atau secara langsung berhubungan dengan pihak sekolah.

Solusi lain yang dapat dilakukan ialah meningkatkan subsidi. Prosentasi anggaran pendidikan kita yakni sebesar 20% dari APBN masih jauh tertinggal dari anggaran pendidikan di luar negeri yang mencapai dua kali lipatnya, 40% dari APBN. Dana pendidikan di negara asing itupun di luar gaji, pendidikan kedinasan, dan sumbangan dari pengusaha untuk membiayai penelitian.


Tonggak perjuangan bangsa menuju kemajuan peradaban dapat dicapai hanya melalui pendidikan. Tanpa pendidikan yang baik, etika kehidupan akan kacau, tata aturan tidak digubris, dan viralnya krisis moral hingga menimbulkan gangguan sistem ekonomi yang mengarah pada lumpuhnya stabilitas negara. Indonesia sebagai negara berkembang sangatlah penting untuk memberi jaminan lebih pada bidang pendidikan yang sekarang jauh tertinggal dari negara-negara lain.

0 comments:

Post a Comment

Vlog @TifaniHayyu